cctv

Jumat, 25 September 2015

surat cinta yang terabaikan



Ketika aku jatuh cinta, kenapa harus Dia??
Aku tak mudah jatuh cinta :D,, pernah suatu ketika aku ditembak cowo, dimana dia satu kelas denganKu, sampai untuk yg kesekian kalinya dia menyatakan cinta kepadaKu (dari mulai kelas satu sampai kelas tiga), aku tetap menolaknya. Mungkin aku sedikit sadis, tapi aku akan merasa lebih sadis jika aku menerimanya, sedangkan aku tak sedikitpun mencintainya, bukankah suatu hubungan akan terjalin baik jika ada kata CINTA di dalamnya??
Tapi kenapa saat ini aku merasa “Aku Jatuh Cinta” sakit memang karena ada kata “JATUH”, lebih sakitnya lagi kenapa aku harus jatuh cinta kepada orang yang tak aku kenal sama sekali? Mengenalnya hanya lewat media sosial. Hanya sebatas chat yang tak seindah gombalan *semuanya terlalu biasa*. Bahkan aku tak tahu nama aslinya dia siapa, melihat foto aslinyapun aku tak pernah, dia terlalu abu-abu *ga jelas sama sekali*.
Aku tak tahu kenapa aku bisa jatuh cinta kepada orang itu, ini untuk pertama kalinya aku merasa jatuh cinta kepada orang yang ga jelas. Cinta memang tak butuh alasan dan mungkin ini yang dinamakan cinta tak ada logika.
Sebenarnya aku ragu dengan perasaanKu terhadapnya, aku tak tahu ini “Cinta atau Mengagumi”, tapi ketika ada orang yang menggodanya “terasa sesak di dada”. Bahkan aku pernah menangis karena hal ini “Aku Malu dan Aku merasa Konyol” :D.
Aku pernah membaca sebuah teori tentang Cinta atau mungkin bukan sebuah teori hanya sebuah nasehat dari seseorang “ketika kamu mencintai seseorang maka katakanlah apapun hasilnya asalkan dia tahu bahwa kamu mencintainya”, tapi aku tak seberani itu. Mungkin aku pengecut atau apalah terserah , tapi aku memang benar-benar tak berani untuk mengatakannya.
Aku tak pernah berharap untuk dijodohkan dengannya karena pada dasarnya aku memang tak mengenalnya, hanya tahu sedikit informasi tentangnya. Aku hanya berharap suatu saat nanti Tuhan mempertemukan aku dengan dia, aku hanya ingin tahu siapa sosok yang mampu menarikku ke dalam dunianya hanya lewat kata-kata yang biasa saja.