cctv

Minggu, 31 Mei 2015

Si Kecil dengan Segudang Manfaat: Lactobacillus acidophilus



Si Kecil dengan Segudang Manfaat: Lactobacillus acidophilus
Tahukah kamu ternyata bakteri tidak selamanya menjadi masalah lohh, bahkan banyak bakteri yang sangat bermanfaat bagi makhluk hidup lainnya, termasuk manusia. Ada beberapa bakteri yang memang sudah hidup di dalam tubuh manusia yang bersifat baik, bahkan manusia sendiri sengaja menkonsumsi bakteri tersebut yang telah ditambahkan ke dalam makanan contohnya yoghurt, keju, dan lain sebagainya. Salah satu bakteri itu adalah Lactobacillus acidophilus.
Siapa sih bakteri Lactobacillus acidophilus itu? Yuk kita kenalan, jangan takut dia baik loh :D
Bakteri Lactobacillus acidophilus sesuai dengan namanya, bakteri ini menyukai lingungkan yang asam (acid) karena termasuk bakteri asam laktat (pH optimum antara 4-6) yang sering dijumpai pada makanan fermentasi karena mampu mengubah laktosa menjadi asam laktat dengan mensekresikan enzim lactase dan bersifat anaerob (Napitupulu et al., 1997) . Bakteri ini termasuk kedalam bakteri gram positif, bentuk tubuhnya yang panjang seperti batang (dengan ujung membulat), dengan ukuran berkisar 0,6-09 x 1,5-6 µm, mampu bertahan dalam saluran pencernaan, karena memang habitat asli bakteri ini di dalam usus (terutama usus halus)  serta vagina dan dapat tumbuh dengan baik pada suhu 35-45˚C, bakteri ini akan mati jika terkena panas matahari secara langsung atau dengan pemaasan embun. (Wahyudi dan Samsundari, 2008). Bakteri ini membutuhkan riboflavin, asam pantotenat, asam folat, niasin untuk tumbuh.


 


Gambar 1. Struktur Tubuh Lactobacillus acidophilus
Pada umumnya Lactobacillus acidophilus dikenal dengan sebutan bakteri probiotik karena mampu menghasilkan antibiotik alami (lactocidin dan acidohilin) yang dapat meningkatkan resistensi imun terhadap pathogen. Selain itu, bakteri ini berperan dalam proses fermentasi terutama fermentasi susu karena mampu menghidrolisis kasein yang terkandung dalam susu dengan mensekresikan enzim proteolitik, fermentasi terjadi saat bakteri memecah gula dan karbohidrat untuk menghasilkan alcohol, CO2, dan asam laktat, sehingga mampu menghasilkan rasa yang unik pada hasil produknya, karena hal tersebutlah bakteri ini berfungsi sebagai pengawet makanan. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata bakteri ini efektif dalam mengurangi intoleran laktosa (khusus untuk orang yang tidak bisa mengkonsumsi susu secara langsung, bisa mengkonsumsi susu fermentasi), karena sifatnya yang prebiotik sehingga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mampu mengurangi kadar kolesterol darah (Febriasari,2008).
Bakteri Lactobacillus acidophilus termasuk kedalam bakteri homofermentasi karena bakteri ini mengkonversi glukosa menjadi asam laktat seluruhnya. Jalur metabolisme bakteri Lacktobacillus acidophilus bisa dilihat pada gambar dibawah ini.



 


Gambar 2. Jalur Metabolisme Lactobacillus acidophilus

Keitimewaan lain dari bakteri Lactobacillus acidophilus adalah dalam proses kerjanya memecah azobond dari sulfasaline yang dapat menghasilkan azulfidine yaitu senyawa yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan colitis (Mizota T, dkk. 1983; Goldin and Gorbach, 1992; Anandito, 2001). Bakteri ini juga membantu penyerapan nutrisi yang diperlukan tubuh, seperti vitamin K dan B, kalsium, lactase, dan asam laktat.
Selain menguntungkan, ternyata bakteri ini ada efek sampingnya untuk kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan diantaranya bisa menimbulkan alergi seperti gatal-gatal, perut kembung, mual, dan demam ringan. Untuk mengatasi efek samping tersebut kita tidak dianjurkan mengkonsumsinya dalam jumlah yang berlebihan, bukankah kita sudah tahu bahwa Allah memang tidak suka dengan hal yang berlebihan, dan tidak dianjurkan dikonsumsi oleh ibu hamil (menurut sumber yang penulis baca). Namun, katanya hal ini masih dalam proses penelitian :D.

Daftar Pustaka
Andriani, Lovita. 2009. Pengaruh imbangan bakteri. http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/12/pengaruh_imbangan_bakteri.pdf. Diakses Pada 30 Mei 2015 Pukul 06.30 WIB.
Anonym. Pendahuluan. http://repository.unhas.ac.id. Diakses Pada 30 Mei 2015 Pukul 06.40 WIB.
Antara, Nyoman Semadi, Ph.D. 2012. Pemilihan dan Penanganan Starter Yoghurt di Tingkat Industri. http://staff.unud.ac.id/~semadiantara/wp-content/uploads/2012/06/Pemilihan-dan-Penanganan-Starter-Yoghurt-di-Tingkat-Industri.pdf. Diakses pada 30 Mei 2015 Pukul 06.00 WIB.
Herdiningsih, Riani. 2005Isolasi dan Uji Resistensi Beberapa Isolat Lactobacillus pada pH Rendah. http://biodiversitas.mipa.uns.ac.id/D/D0701/D070105.pdf. Diakses Pada 28 Mei 2015 Pukul 17.00 WIB.
Kusuma, Sri Agung Fitri, M.Si., Apt. 2009. Bakteri asam laktat. http://pustaka.unpad.ac.id. Diakses Pada 30 Mei 2015 Pukul 06.00 WIB.
Pramono, Yoyok Budi. 2011. Karakteristik Mikrobiologis, Kimia, Fisik, Dan Organoleptik Yoghurt Dengan Penambahan Ubi Jalar Merah http://core.ac.uk/download/pdf/11737389.pdf. Diakses Pada 28 Mei 2015 Pukul 17.00 WIB.
Putranto, Wendry Setiyadi,SPt.,MSi. 2006. Purifikasi dan Karakterisasi Protease Yang Dihasilkan Lactobacillus acidophilus dalam Fermentasi Susu Sapi Perah . http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/03/purifikasi_dan_karakteristik_protease.pdf.  Diakses Pada 30 Mei 2015 Pukul 06.30 WIB
Tamime, A.Y. and R.K. Robinson. 1999. Yoghurt Science and Technology (2nd Ed.). Woodhead Publishing Ltd. Cambridge England.

semoga coretan kali ini bermanfaat khususnya bagi para pembaca. terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca coretan kali ini. khob khun mak mak kha :D