Si Kecil dengan Segudang Manfaat: Lactobacillus acidophilus
Tahukah kamu ternyata
bakteri tidak selamanya menjadi masalah lohh, bahkan banyak bakteri yang sangat
bermanfaat bagi makhluk hidup lainnya, termasuk manusia. Ada beberapa bakteri
yang memang sudah hidup di dalam tubuh manusia yang bersifat baik, bahkan
manusia sendiri sengaja menkonsumsi bakteri tersebut yang telah ditambahkan ke
dalam makanan contohnya yoghurt, keju, dan lain sebagainya. Salah satu bakteri
itu adalah Lactobacillus acidophilus.
Siapa sih bakteri Lactobacillus acidophilus itu? Yuk kita
kenalan, jangan takut dia baik loh :D
Bakteri Lactobacillus acidophilus sesuai dengan
namanya, bakteri ini menyukai lingungkan yang asam (acid) karena termasuk
bakteri asam laktat (pH optimum antara 4-6) yang sering dijumpai pada makanan
fermentasi karena mampu mengubah laktosa menjadi asam laktat dengan
mensekresikan enzim lactase dan bersifat anaerob (Napitupulu et al., 1997) . Bakteri ini termasuk kedalam bakteri
gram positif, bentuk tubuhnya yang panjang seperti batang (dengan ujung
membulat), dengan ukuran berkisar 0,6-09 x 1,5-6 µm, mampu bertahan dalam
saluran pencernaan, karena memang habitat asli bakteri ini di dalam usus
(terutama usus halus) serta vagina dan
dapat tumbuh dengan baik pada suhu 35-45˚C, bakteri ini akan mati jika terkena
panas matahari secara langsung atau dengan pemaasan embun. (Wahyudi dan
Samsundari, 2008). Bakteri ini membutuhkan riboflavin, asam pantotenat, asam
folat, niasin untuk tumbuh.
Gambar 1. Struktur Tubuh Lactobacillus
acidophilus
Pada umumnya Lactobacillus acidophilus dikenal dengan
sebutan bakteri probiotik karena mampu menghasilkan antibiotik alami
(lactocidin dan acidohilin) yang dapat meningkatkan resistensi imun terhadap
pathogen. Selain itu, bakteri ini berperan dalam proses fermentasi terutama
fermentasi susu karena mampu menghidrolisis kasein yang terkandung dalam susu
dengan mensekresikan enzim proteolitik, fermentasi terjadi saat bakteri memecah
gula dan karbohidrat untuk menghasilkan alcohol, CO2, dan asam
laktat, sehingga mampu menghasilkan rasa yang unik pada hasil produknya, karena
hal tersebutlah bakteri ini berfungsi sebagai pengawet makanan. Berdasarkan
hasil penelitian, ternyata bakteri ini efektif dalam mengurangi intoleran laktosa
(khusus untuk orang yang tidak bisa mengkonsumsi susu secara langsung, bisa
mengkonsumsi susu fermentasi), karena sifatnya yang prebiotik sehingga mampu
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mampu mengurangi kadar kolesterol darah
(Febriasari,2008).
Bakteri Lactobacillus acidophilus termasuk
kedalam bakteri homofermentasi karena bakteri ini mengkonversi glukosa menjadi
asam laktat seluruhnya. Jalur metabolisme bakteri Lacktobacillus acidophilus bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2. Jalur Metabolisme
Lactobacillus acidophilus
Keitimewaan lain dari bakteri Lactobacillus acidophilus adalah
dalam proses kerjanya memecah azobond dari sulfasaline yang dapat menghasilkan
azulfidine yaitu senyawa yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan colitis (Mizota
T, dkk. 1983; Goldin and Gorbach, 1992; Anandito, 2001). Bakteri ini juga
membantu penyerapan nutrisi yang diperlukan tubuh, seperti vitamin K dan B,
kalsium, lactase, dan asam laktat.
Selain menguntungkan, ternyata bakteri
ini ada efek sampingnya untuk kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah yang
berlebihan diantaranya bisa menimbulkan alergi seperti gatal-gatal, perut
kembung, mual, dan demam ringan. Untuk mengatasi efek samping tersebut kita
tidak dianjurkan mengkonsumsinya dalam jumlah yang berlebihan, bukankah kita
sudah tahu bahwa Allah memang tidak suka dengan hal yang berlebihan, dan tidak
dianjurkan dikonsumsi oleh ibu hamil (menurut sumber yang penulis baca). Namun,
katanya hal ini masih dalam proses penelitian :D.
Daftar Pustaka
Andriani, Lovita. 2009. Pengaruh imbangan bakteri. http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/12/pengaruh_imbangan_bakteri.pdf.
Diakses Pada 30 Mei 2015 Pukul 06.30 WIB.
Antara, Nyoman Semadi, Ph.D. 2012. Pemilihan dan
Penanganan Starter Yoghurt di Tingkat Industri. http://staff.unud.ac.id/~semadiantara/wp-content/uploads/2012/06/Pemilihan-dan-Penanganan-Starter-Yoghurt-di-Tingkat-Industri.pdf.
Diakses pada 30 Mei 2015 Pukul 06.00 WIB.
Herdiningsih,
Riani. 2005Isolasi dan Uji Resistensi Beberapa Isolat Lactobacillus
pada pH Rendah. http://biodiversitas.mipa.uns.ac.id/D/D0701/D070105.pdf.
Diakses Pada 28 Mei 2015 Pukul 17.00 WIB.
Kusuma, Sri Agung Fitri, M.Si., Apt. 2009. Bakteri asam laktat. http://pustaka.unpad.ac.id. Diakses Pada
30 Mei 2015 Pukul 06.00 WIB.
Pramono,
Yoyok Budi. 2011. Karakteristik Mikrobiologis, Kimia, Fisik, Dan Organoleptik
Yoghurt Dengan Penambahan Ubi Jalar Merah http://core.ac.uk/download/pdf/11737389.pdf.
Diakses Pada 28 Mei 2015 Pukul 17.00 WIB.
Putranto, Wendry Setiyadi,SPt.,MSi. 2006. Purifikasi
dan Karakterisasi Protease Yang Dihasilkan Lactobacillus acidophilus dalam
Fermentasi Susu Sapi Perah . http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/03/purifikasi_dan_karakteristik_protease.pdf.
Diakses Pada 30 Mei 2015 Pukul 06.30 WIB
Tamime, A.Y. and R.K. Robinson. 1999. Yoghurt Science and Technology (2nd Ed.).
Woodhead Publishing Ltd. Cambridge England.
semoga coretan kali ini bermanfaat khususnya bagi para pembaca. terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca coretan kali ini. khob khun mak mak kha :D