cctv

Rabu, 29 April 2015

Sorry, I Love Him



Sorry, I Love Him
Angin malam yang mulai menusuk tubuh, bintang yang menghiasi langit dimalam ini, malam ini terasa begitu indah dengan ditemani alunan lagu yang indah “Toom yuu nai jai” lagu kesukaan :D…
Tiba-tiba terdengar suara pintu gerbang terbuka “krekekkk”, dan sesosok laki-laki mulai mendekatiku yang sedang duduk diteras depan rumah, wajahnya mulai terlihat karena tersinari cahaya lamu, tiba-tiba seakan malam indah ini berubah menjadi kelabu, seseorang yang tidak aku harapkan lagi, seseorang yang pernah muncul dalam masalaluku, ya mantanku. I was shocked! Seakan jantung ini berhenti berdetak, tubuh ini mulai berkeringat.
“Hai” sapanya dengan wajah penuh senyum.
Aku masih terdiam dan heran kenapa dia bisa datang tiba-tiba, 1 tahun berlalu kita tak pernah saling sapa lewat apapun, apalagi bertemu. Semenjak kita memutuskan untuk berpisah, ya berpisah tepatnya bukan aku, namun dia yang menginginkannya. Dia datang pada waktu yang sangat tidak tepat.
“kenapa? Kenapa kau datang tiba-tiba? Ada apa? Ada tujuan apa kau datang? “ tanyaku seperti polisi yang sedang mengintrogasi tersangka saja.
Dia menghela nafas sejenak, dan tiba-tiba mengeluarkan sebuah kotak yang sepertinya tidak asing bagiku, ya kotak itu kotak music yang pernah aku berikan padanya dulu. Diapun mulai berbicara “masih ingatkah kamu dengan ini? Aku selalu merindukan orang yang memberikan kotak ini, ketika aku merindukannya aku selalu membuka kotak ini dan hanya bisa mendengarkan lantunan melodi yang keluar dari kotak ini, dan sekarang aku sangat merindukan orang itu, ya aku merindukanmu fahim.”
Aku hanya terdiam, ntah apa yang harus aku katakana, mulut ini seakan bisu tak mampu mengeluarkan kata-kata. Dan  ntah apa yang aku rasakan saat ini, antara senang dan benci bercampur menjadi satu. Kenapa dia kembali ketika aku sudah mulai melupakannya? Kenapa tidak dari dulu? Kenapa tidak dari dulu? Ntahlah aku semakin bingung -_-.
“Aku piker kotak itu sudah kau buang, kenapa kau masih menyimpannya? Bukankah kau sudah bersama yang lain?” jelasku.
“sarimana kau tahu?” tanyanya kaget.
“tidak penting darimana aku tahu, bahkan hal itu sudah tidak penting lagi bagiku”. Jawabku
“aku sudah tidak bersamanya lagi, aku sendiri sekarang, makanya aku datang kesini, aku ingin meminta maaf, aku ingin seperti dulu bersamamu.” Jelasnya.
“tunggu sebentar”. Kataku
Aku kedalam rumah dan memberikannya sebuah undangan, ya undangan pernikahanku.
“maaf aku sudah tidak bisa, ini untuk mu, aku akan menikah bulan depan” jelasku
“secepat itu?” tanyanya dengan wajah sedih
“ya, kenapa harus menunda lebih lama jika sudah ada yang siap menikahiku. Kenapa harus berpacaran lebih lama jika jodohnya sudah datang. Aku tak mau mengulangi hal yang sama seperti aku bersamamu dulu, aku seperti perempuan yang paling bodoh waktu itu karena terlalu mencintai orang yang menyianyiakan aku. Terlalu lama berpacaran terlalu banyak harap yang telah aku bangun bersamamu, tapi harapan itu kau hancurkan begitu saja ketika kau bilang kita harus putus, saat itu aku belum bisa menerima, aku masih selalu menanyakan kabar dan keadaanmu. Tapi, semenjak aku tahu bahwa kau telah bersama yang lain, aku mulai menyadari bahwa kau bukan milikku lagi, dan aku harus mulai melupakanmu” jelasku.
Fajar hanya terdiam mendengar kata-kataku. Ntah apa yang ada dipikirannya saat ini, aku bukan Dedi korbuzier yang bisa membaca pikiran orang lain.
“maafkan aku membuatmu kecewa. Aku memilih dia kupikir dia akan lebih baik darimu, ternyata tidak.” Ucapnya.
‘jika kamu terus mencari yang sempurna, sampai kapanpun kamu tak akan menemukannya. Belajarlah menerima kekurangan pasanganmu, dan intropeksi dirilah” kataku.
22.30
“sudah larut malam, sebaiknya kau pulang saja. Sekarang aku sudah bersama yang lain. Semoga kau bisa menemukan yang terbaik untukmu”. Ucapku dengan melemparkan sedikit senyum, dan ingin mengakhiri pertemuan ini.

Cerita ini hanya imajinasi penulis, mohon maaf jika ada kesamaan tokoh atau karakter. Mohon minta saran dan kritik kepada para pembaca yang sifatnya membangun. Semoga bermanfaat da menghibur ;D

Jumat, 24 April 2015

Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Pengendali Mikroba Aeromonas hydrophila



Si Kecil yang Bermasalah: Aeromonas hydrophila Penyebabkan Penyakit Bercak Merah pada Ikan

Pada saat ini banyak masyarakat yang berbudidaya ikan, diantaranya ikan lele (Clarias batrachus), ikan patin (Pangasius sp.), dan lain sebagainya. Namun, pada saat ini banyak penyakit yang menjangkit ikan-ikan tersebut sehingga ikan yang dihasilkan tidak maksimal, penyakit ini dikenal dengan bercak-bercak merah atau sering dikenal dengan Motile Aeromonad Septicemia (MAS). Penyakit ini ternyata disebabkan oleh mikroba yang dikenal dengan Aeromonas hydrophila. Awalnya, penyakit bercak merah ini diobati dengan menggunakan antibiotik seperti oxytetracycline, streptomysin, atau kloramfenikol yang disuntikkan atau dicampurkan dalam pakan. Namun, penggunaan antibiotik selain mahal, tidak ramah lingkungan, juga dapat menyebabkan resistensi pada bakteri. Sehingga masyarakat beralih pengobatan dan lebih memilih pengobatan dengan bahan alami.
Bakteri Aeromonas hydrophila merupakan heterotrofik uniseluller  (tidak dapat melakukan fotosintesis, dan hanya memiliki satu sel), dan digolongkan pada famili Aeromonadaceae  yang pada umumnya hidup diperairan air tawar, namun dapat ditemukan di air laut dan tanah (Al-Fatlawy dan Hazim, 2014).
 
Gambar 1. Bakteri Aeromonas hydrophila 
 
Bakteri ini bersifat phatogen pada ikan dan  termasuk bakteri gram negatif (pada umumnya bakteri gram negatif mempunyai lapisan peptidoglikan yang tipis, dinding selnya mengandung lipid, lemak, atau substansi seperti lemak yang tinggi) yang bersifat motil karena memiliki satu flagel (monotrichous polar flagellum) dan tidak berspora (Aoki, 1999). Ukuran diameter bakteri Aeromonas hydrophila sekitar 0.3-1.0 μm dengan panjang 1.0-3.5 μm. Bakteri ini dapat hidup pada suhu 28˚C, namun ditemukan juga pada suhu 37˚C, dan tumbuh pada pH 5,5-9. Bakteri ini bersifat aerob atau fakultatif anaerob (dalam siklus hidupnya bisa dengan adanya O2 atau tanpa O2, tergantung pada kondisi lingkungannya), dan mampu mengubah karbohidrat menjadi asam dan gas, katalase oksidase sitokrom positif (Kordi, 2004), koloni bakteri ini dapat ditumbuhkan pada agar nutrient berwarna putih dan bundar.
 
 Gambar 2. Bakteri Aeromonas hydrophila hasil pewarnaan

Bakteri Aeromonas hydrophila sangat mudah menhyerang ikan yang dalam keadaan stress, ikan yang stress bisa disebabkan oleh penurunan kualitas air, tingkat kepadatan yang tinggi, penanganan (handling) yang tidak baik ataupun kelarutan oksigen yang rendah. Bakteri ini juga dengan mudah menyerang ikan yang telah terinfeksi parasit atau ikan yang tubuhnya luka (infeksi sekunder).
 
Gambar 3. Ikan lele yang terinfeksi
Ikan yang terserang penyakit bercak merah biasanya menimbulkan gejala diantaranya ikan tidak nafsu makan, mangap-mangap ke atas permukaan air, terlihat lesu di dasar kolam, tubuhnya berwarna gelap, mengalami pendarahan, borok, dan memperlihatkan tingkah laku yang tidak normal. Bakteri ini menyerang organ ikan diantaranya hati, ginjal, kulit, insang, dan limfa. Disamping memakan dan merusak jaringan organ tubuh ikan, bakteri Aeromonas hydrophila juga mengeluarkan toksin yang disebarkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah sehingga menyebabkan hemolisis dan pecahnya pembuluh darah yang mengakibatkan warna kemerahan pada tubuh ikan Penyakit ini bersifat musiman, dan cenderung meningkat pada musim panas (Kabata, 1985). Penyakit ini juga dapat menular lewat perpindahan air atau perpindahan ikan yang terserang penyakit bercak merah ini.
Munro (1982) dalam Hanafi (2006) mengatakan bahwa bakteri Aeromonas hydrophila ini  diduga mampu memproduksi faktor-faktor eksotoksin yang penting dalam patogenitas terhadap penyakit. Bakteri Aeromonas hydrophila memproduksi enzim dan toksin yang dikenal sebagai produk ekstraseluler yaitu hemolisin, enterotoksin, sitotoksin dan protease. Produksi toksin ekstraseluler yang mengandung enzim protease dan hemolisin dari A. hydrophila bersifat racun bagi ikan. Apabila disuntikan ke dalam tubuh ikan, produk ekstraseluler ini dapat menimbulkan kematian dan perubahan jaringan.
Selain menghasilkan eksotoksin, ternyata bakteri Aerosomonas hydrophila juga menghasilkan endotoksin. Endotoksin yang diproduksi bakteri Aerosomonas hydrophila ini terdiri dari protein, polisakarida, dan lemak. Endotoksin yang dihasilkan bakteri gram negatif bersifat toksis karena dapat menginduksi kondisi patologi inang diantaranya shock, hemoragi, demam dan kematian (Munro, 1982 dalam Hanafi, 2006).
Pada saat ini, banyak bahan alami yang digunakan untuk mengobati penyakit ini, diantaranya bawang putih, kunyit, mengkudu, dan jeruk nipis. Namun pada artikel ini pengobatan penyakit bercak merah lebih menekankan pada penggunaan jeruk nipis (Citrus aurantifolia), karena jeruk nipis efektif sebagai immunostimulan yang merupakan senyawa kimia, obat atau bahan lain yang mampu meningkatkan mekanisme respon spesifik dan non spesifik ikan. Selain itu, nutrisi yang terkandung dalam jeruk nipis seperti vitamin B dan C juga terbukti mempunyai efek imunostimulan (Iwama dan Nakanishi, 1996 dalam Darmanto, 2003).
Trisbiantara (2008) mengemukakan bahwa kandungan vitamin C yang tinggi dalam jeruk nipis sangat berguna sebagai antioksidan dan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga kuman-kuman patogen (kuman yang menyebabkan penyakit) dapat dimatikan oleh tubuh, dan vitamin C dalam dosis tinggi mampu meningkatkan ketahanan tubuh ikan. Vitamin C juga berperan dalam sintesis protein yang diperlukan dalam pembentukan respon imun dan biosintesa kolagen untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Selain itu, protein berguna untuk memperbaiki jaringan tubuh yang mengalami kerusakan ataupun memperbaharui jaringan yang sudah tua. Vitamin C juga dibutuhkan untuk diferensiasi aktivitas limfoid organ (Dieter dan Breitenbach, 1971 dalam Affandi dan Tang, 2002).
Oboh et al. (1992) dalam Taiwo (2007) telah membuktikan efek antimikroba dari tanaman ini (jeruk nipis) pada beberapa bakteri seperti Bacillus sp., Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Salmonella sp. Efek farmakologis dan hasil penelitian dari Pertiwi (1992) dalam Trisbiantara (2008) menunjukkan bahwa minyak atsiri daun jeruk nipis mempunyai hambatan terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus pada kadar 20%, 40% dan 80%. Serta terdapat aktivitas hambatan terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada kadar 40% dan 80%.
Untuk melakukan pengobatan atau pencegahan penyakit bercak merah pada ikan dengan menggunakan jeruk nipis,  terlebih dahulu dibuat sari jeruk nipis (jeruk nipis diperas dan disaring, kemudian diambil airnya dan dilarutkan dengan airà ± konsentrasi sari jeruk nipisnya sebanyak 80%), setelah membuat sari jeruk nipis, kemudian sari jeruk nipis tersebut disuntikan kedalam tubuh ikan yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Setelah ikan disuntikan sari jeruk nipis yang terinjeksi bakteri, ternyata menunjukkan hal positif yaitu nafsu makan pada ikan meningkat (karena ikan yang terijeksi bakteri Aeromonas hydrophila menunjukkan penurunan nafsu makan). Hal ini disebabkan karena kadar asam yang terlalu tinggi yang berasal dari sari jeruk nipis tidak cocok dengan kondisi lingkungan tempat hidup bakteri Aeromonas hydrophila, karena bakteri Aerosomonas hydrophila cenderung dapat hidup pada pH berkisar 5,5-9, tidak terlalu asam dan tidak terlalu basa, sehingga bakteri tidak dapat bertahan dan mati. Selain itu, kandungan yang terdapat dalam jeruk nipis antara lain minyak atsiri dan flavonoid. Daya antibakteri dalam minyak atsiri disebabkan oleh adanya senyawa fenol dan turunannya yang dapat mendenaturasi protein, dan flavonoid yang bersifat lipofilik mungkin akan merusak membran mikroba (Naim, 2004).


Daftar Pustaka
Simatupang, Nora, dkk. 2013. Potensi Tanaman Herbal Sebagai Antimikrobial Pada Ikan Lele Sangkuriang (Clarias Sp.). Http://fejournal.unsri.ac.id. Diakses Pada Tanggal 23 April 2015 Pukul 20.00 WIB.
Maharani, Dewi. 2009. Potensi Jeruk Nipis Citrus Aurantifolia Untuk Pencegahan Dan Pengobatan Infeksi Bakteri Aeromonas Hydrophila Pada Ikan Lele Dumbo Clarias Sp. https://www.academia.edu/2523635/potensi_jeruk_nipis_citrus_aurantifolia_untuk_pencegahandan_pengobatan_infeksi_bakteri_aeromonas_hydrophila_pada_ikan_lele_dumbo_clarias_sp. Diakses Pada Tanggal 23 April 2015 Pukul 19.00 WIB.
Anonim. 2014. Parasit Ikan Aeromonas Hydrophila. https://www.academia.edu/9709701/makalah_parasit_ikan_aeromonas_hydrophila. Diakses Pada Tanggal 23 April 2015 Pukul 20.00 WIB.


Kamis, 16 April 2015

Bismillah

Bismillah
semua terjadi atas izin Allah,,
kita yang menjalankan,, Allah yang menentukan

tidak perlu meragukan kemampuan Allah,
tidak perlu cemas menghadapi hari esok
Allah akan memberikan kemudahan atas kesulitan
sesungguhnya Allah maha segalanya
Allah lebih tahu apa yang akan terjadi pada kita
percaya rencana Tuhan jauh lebih Indah