Si
Kecil yang Bermasalah: Aeromonas hydrophila Penyebabkan Penyakit Bercak Merah
pada Ikan
Pada saat ini banyak masyarakat yang berbudidaya ikan,
diantaranya ikan lele (Clarias batrachus), ikan patin (Pangasius sp.),
dan lain sebagainya. Namun, pada saat ini banyak penyakit yang menjangkit
ikan-ikan tersebut sehingga ikan yang dihasilkan tidak maksimal, penyakit ini
dikenal dengan bercak-bercak merah atau sering dikenal dengan Motile
Aeromonad Septicemia (MAS). Penyakit ini ternyata disebabkan oleh mikroba
yang dikenal dengan Aeromonas hydrophila. Awalnya, penyakit bercak merah ini diobati dengan menggunakan
antibiotik seperti oxytetracycline, streptomysin, atau
kloramfenikol yang disuntikkan atau dicampurkan dalam pakan. Namun, penggunaan
antibiotik selain mahal, tidak ramah lingkungan, juga dapat menyebabkan
resistensi pada bakteri. Sehingga masyarakat beralih pengobatan dan lebih
memilih pengobatan dengan bahan alami.
Bakteri Aeromonas
hydrophila merupakan heterotrofik uniseluller (tidak dapat melakukan fotosintesis, dan hanya
memiliki satu sel), dan digolongkan pada famili Aeromonadaceae yang pada umumnya hidup diperairan air tawar,
namun dapat ditemukan di air laut dan tanah (Al-Fatlawy
dan Hazim, 2014).
Gambar 1. Bakteri Aeromonas hydrophila
Bakteri ini
bersifat phatogen pada ikan dan termasuk
bakteri gram negatif (pada umumnya bakteri gram negatif mempunyai lapisan
peptidoglikan yang tipis, dinding selnya mengandung lipid, lemak, atau
substansi seperti lemak yang tinggi) yang
bersifat motil karena memiliki satu flagel (monotrichous polar flagellum)
dan tidak berspora (Aoki, 1999). Ukuran
diameter bakteri Aeromonas hydrophila sekitar 0.3-1.0 μm dengan
panjang 1.0-3.5 μm. Bakteri ini dapat hidup pada suhu 28˚C, namun ditemukan
juga pada suhu 37˚C, dan tumbuh pada pH 5,5-9. Bakteri ini bersifat aerob atau fakultatif
anaerob (dalam siklus hidupnya bisa dengan adanya O2 atau tanpa O2,
tergantung pada kondisi lingkungannya), dan mampu mengubah karbohidrat
menjadi asam dan gas, katalase oksidase sitokrom positif (Kordi, 2004), koloni
bakteri ini dapat ditumbuhkan pada agar nutrient berwarna putih dan bundar.
Gambar 2. Bakteri Aeromonas hydrophila hasil pewarnaan
Bakteri Aeromonas
hydrophila sangat mudah menhyerang ikan yang dalam keadaan stress, ikan
yang stress bisa disebabkan oleh penurunan kualitas air, tingkat kepadatan yang
tinggi, penanganan (handling) yang tidak baik ataupun kelarutan oksigen
yang rendah. Bakteri ini juga dengan mudah menyerang ikan yang telah terinfeksi
parasit atau ikan yang tubuhnya luka (infeksi sekunder).
Gambar 3. Ikan lele yang terinfeksi
Ikan yang terserang penyakit bercak merah biasanya
menimbulkan gejala diantaranya ikan tidak nafsu makan, mangap-mangap ke atas
permukaan air, terlihat lesu di dasar kolam, tubuhnya berwarna gelap, mengalami
pendarahan, borok, dan memperlihatkan tingkah laku yang tidak normal. Bakteri
ini menyerang organ ikan diantaranya hati, ginjal, kulit, insang, dan limfa. Disamping memakan dan merusak jaringan
organ tubuh ikan, bakteri Aeromonas
hydrophila juga mengeluarkan toksin yang disebarkan ke seluruh tubuh
melalui aliran darah sehingga menyebabkan hemolisis dan pecahnya pembuluh darah
yang mengakibatkan warna kemerahan pada tubuh ikan Penyakit ini bersifat musiman, dan cenderung meningkat
pada musim panas (Kabata, 1985). Penyakit ini juga dapat menular lewat
perpindahan air atau perpindahan ikan yang terserang penyakit bercak merah ini.
Munro (1982) dalam Hanafi (2006) mengatakan bahwa
bakteri Aeromonas hydrophila ini diduga mampu memproduksi faktor-faktor
eksotoksin yang penting dalam patogenitas terhadap penyakit. Bakteri Aeromonas
hydrophila memproduksi enzim dan toksin yang dikenal sebagai produk
ekstraseluler yaitu hemolisin, enterotoksin, sitotoksin dan protease. Produksi
toksin ekstraseluler yang mengandung enzim protease dan hemolisin dari A.
hydrophila bersifat racun bagi ikan. Apabila disuntikan ke dalam tubuh
ikan, produk ekstraseluler ini dapat menimbulkan kematian dan perubahan
jaringan.
Selain menghasilkan eksotoksin, ternyata bakteri Aerosomonas hydrophila juga menghasilkan
endotoksin. Endotoksin yang diproduksi bakteri Aerosomonas hydrophila ini terdiri dari protein, polisakarida, dan
lemak. Endotoksin yang dihasilkan bakteri gram negatif bersifat toksis karena
dapat menginduksi kondisi patologi inang diantaranya shock, hemoragi, demam dan
kematian (Munro, 1982 dalam Hanafi, 2006).
Pada saat ini, banyak bahan alami yang digunakan untuk
mengobati penyakit ini, diantaranya bawang putih, kunyit, mengkudu, dan jeruk
nipis. Namun pada artikel ini pengobatan penyakit bercak merah lebih menekankan
pada penggunaan jeruk nipis (Citrus aurantifolia), karena jeruk nipis efektif sebagai immunostimulan yang
merupakan senyawa kimia, obat atau bahan lain yang mampu meningkatkan mekanisme
respon spesifik dan non spesifik ikan. Selain itu, nutrisi yang terkandung
dalam jeruk nipis seperti vitamin B dan C juga terbukti mempunyai efek imunostimulan
(Iwama dan Nakanishi, 1996 dalam Darmanto, 2003).
Trisbiantara (2008) mengemukakan bahwa kandungan
vitamin C yang tinggi dalam jeruk nipis sangat berguna sebagai antioksidan dan
meningkatkan daya tahan tubuh sehingga kuman-kuman patogen (kuman yang
menyebabkan penyakit) dapat dimatikan oleh tubuh, dan vitamin C dalam dosis
tinggi mampu meningkatkan ketahanan tubuh ikan. Vitamin C juga berperan dalam
sintesis protein yang diperlukan dalam pembentukan respon imun dan biosintesa
kolagen untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Selain itu, protein berguna
untuk memperbaiki jaringan tubuh yang mengalami kerusakan ataupun memperbaharui
jaringan yang sudah tua. Vitamin C juga dibutuhkan untuk diferensiasi aktivitas
limfoid organ (Dieter dan Breitenbach, 1971 dalam Affandi dan Tang, 2002).
Oboh et al. (1992) dalam Taiwo (2007) telah
membuktikan efek antimikroba dari tanaman ini (jeruk nipis) pada beberapa
bakteri seperti Bacillus sp., Staphylococcus aureus, Escherichia coli
dan Salmonella sp. Efek farmakologis dan hasil penelitian
dari Pertiwi (1992) dalam Trisbiantara (2008) menunjukkan bahwa minyak atsiri
daun jeruk nipis mempunyai hambatan terhadap pertumbuhan Staphylococcus
aureus pada kadar 20%, 40% dan 80%. Serta terdapat aktivitas hambatan terhadap
pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada kadar 40% dan 80%.
Untuk melakukan pengobatan atau pencegahan penyakit
bercak merah pada ikan dengan menggunakan jeruk nipis, terlebih dahulu dibuat sari jeruk nipis (jeruk
nipis diperas dan disaring, kemudian diambil airnya dan dilarutkan dengan airà ± konsentrasi sari
jeruk nipisnya sebanyak 80%), setelah membuat sari jeruk nipis, kemudian sari
jeruk nipis tersebut disuntikan kedalam tubuh ikan yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Setelah ikan
disuntikan sari jeruk nipis yang terinjeksi bakteri, ternyata menunjukkan hal
positif yaitu nafsu makan pada ikan meningkat (karena ikan yang terijeksi
bakteri Aeromonas hydrophila
menunjukkan penurunan nafsu makan). Hal ini disebabkan karena kadar asam yang terlalu
tinggi yang berasal dari sari jeruk nipis tidak cocok dengan kondisi lingkungan
tempat hidup bakteri Aeromonas hydrophila,
karena bakteri Aerosomonas hydrophila
cenderung dapat hidup pada pH berkisar 5,5-9, tidak terlalu asam dan tidak
terlalu basa, sehingga bakteri tidak dapat bertahan dan mati. Selain itu, kandungan
yang terdapat dalam jeruk nipis antara lain minyak atsiri dan flavonoid. Daya
antibakteri dalam minyak atsiri disebabkan oleh adanya senyawa fenol dan
turunannya yang dapat mendenaturasi protein, dan flavonoid yang bersifat
lipofilik mungkin akan merusak membran mikroba (Naim, 2004).
Daftar Pustaka
Simatupang, Nora,
dkk. 2013. Potensi Tanaman Herbal
Sebagai Antimikrobial Pada Ikan Lele Sangkuriang (Clarias Sp.). Http://fejournal.unsri.ac.id. Diakses Pada
Tanggal 23 April 2015 Pukul 20.00 WIB.
Maharani, Dewi. 2009. Potensi Jeruk Nipis Citrus Aurantifolia Untuk Pencegahan Dan
Pengobatan Infeksi Bakteri Aeromonas Hydrophila Pada Ikan Lele Dumbo Clarias
Sp. https://www.academia.edu/2523635/potensi_jeruk_nipis_citrus_aurantifolia_untuk_pencegahandan_pengobatan_infeksi_bakteri_aeromonas_hydrophila_pada_ikan_lele_dumbo_clarias_sp. Diakses Pada Tanggal 23 April 2015 Pukul 19.00 WIB.
Anonim.
2014. Parasit Ikan Aeromonas Hydrophila. https://www.academia.edu/9709701/makalah_parasit_ikan_aeromonas_hydrophila.
Diakses Pada Tanggal 23 April 2015 Pukul 20.00 WIB.
subhanallah arikelnya, bagus sekali. yang saya tahu jeruk nipis digunakan untuk mengawetkan atau menghilangkan bau amis pada ikan yang sudah dibersihkan dan yang akan disimpan difreezer, tapi ternyata jeruk nipis dapat mengatasi bercak merah pada ikan yang masih hidup. dan saya menemukan artikel tentang bawang putih (Allium sativum) yang dapat mencegah infeksi pada benih ikan lele (Clarias sp.) yang berumur 11 hari bisa dilihat di link berikut http://journal.ipb.ac.id/index.php/jai/article/viewFile/7477/5823. :)
BalasHapussetujuu dengan komentarnya euis kurnianingsih bahwa manfaat utama jeruk nipis bagi ikan adalah untuk menghilangkan bau amis sebelum dimasak. dan ternyata ada manfaat lain yaitu bisa menghilangkan noda atau bercak pada kepala ikan. ha ini memang sangat menggangu sekali sehingga adanya bakteri tersebut yang bermanfaat untukmengatasi penyakit pada ikan tersebut. ada jenis ikan lain seperti ikan nila (Oreochromis sp ) yang di uji dengan bakteri Aeromonas hydrophila . anggit bisa membaca informasi tambahannya disini yaa -->
BalasHapushttp://www.e-jurnal.com/2013/10/evaluasi-pertahanan-non-spesifik-ikan.html
makasih :)
artikel yang cukup menarik :") kalau jeruk nipis yang berfungsi untuk menghilangkan bau amis dan mengawetkan ikan biasanya untuk penggunaan ikan yang mau dikonsumsi. namun, jeruk nipis yang dimanfaatkan untuk mengontrol mikroba untuk ikan yang masih hidup dikolam :)
BalasHapussaya membaca artikel lain tentang pengontrolan mikroba dengan menggunakan garam, bisa dilihat di http://www.academia.edu/8150848/Outline_revisi_1
terimakasih :)
Berkaitan dengan artikel di atas dapat dipahami bahwa keberadaan bakteri tersebut cukup mengancam keselamatan para ikan karena ternyata bakteri Aeromonas hydrophila tidak hanya menimbulkan bercak merah pada ikan tapi bakteri tersebut juga dapat menyebabkan kematian pada ikan dalam jangka waktu yang cepat.
BalasHapusBakteri ini sangat berpengaruh dalam budidaya ikan air tawar dan sering menimbulkan wabah penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi (80 – 100 %) dalam waktu yang singkat (1 – 2 minggu). Tingkat virulensi
dari A. hydrophila yang dapat menyebabkan kematian ikan tergantung dari racun yang dihasilkan. Gen Aero dan hlyA yang bertanggung jawab memproduksi racun aerolysin dan hemolysin pada genus Aeromonas (Yousr et al., 2007).
Penjelasan lebih lanjut terdapat pada link berikut:
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jvet/article/download/2137/1323 :)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusArtikel yang ditulis memberikan wawasan tambahan bagi kita bahwa ikan yang terdapat di kolam tersebut terkena penyakit yang ditularkan oleh Bakteri Aeromonas hydrophila dengan terdapat bercak merah pada permukaan kulit ikan dapat dikontrol dengan menyuntikkan jeruk nipis pada ikan yang terjangkit penyakit tersebut.
BalasHapusYang saya ketahui bahwa jeruk nipis digunakan untuk menghilangkan bau amis pada ikan sebelum di masak. Pada artikel tersebut, jeruk nipis juga dapat menjadi pengontrol pertumbuhan mikroba.
Pada pengontrolan pertumbuhan mikroba pada ikan dapat menggunakan zat-zat yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri terdiri atas garam-garam logam, fenol dan senyawa-senyawa lain yang sejenis, formaldehida, alkohol, yodium, klor dan persenyawaan klor, zat warna, detergen, sulforamida dan antibiotik (Dwidjoseputro, 1998).
Mungkin Ka Anggit bisa membaca sumber tambahan untuk melengkapi atau menambah wawasan mengenai artikel tersebut dengan membaca file.upi.edu/Direktori/.../Pertumbuhan_pada_mikroorganisme_II.pdf
setuju dengan pendapat euis dan evin karena selama ini yang saya ketahui bahwa jeruk nipis itu digunakan untuk menghilangkan bau amis ikan dan mengawetkan ikan memakai pengasaman dengan jeruk nipis, tapi setelah membaca artikel ka anggit ini membuka lebih luas lagi bahwa jeruk nipis ini dapatmenjadi pengontrol mikroba Aeromonas yang sangat berbahaya bagi ikan dan tak hanya ikan lele saja tapi juga menyerang ikan mas yang nama penyakitnya itu disebut dengan MAS, silahkan di cek disini yaa http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/13/jhptump-a-rinawatias-626-2-babii.pdf
BalasHapusterimakasih :))
Terima kasih Ka Anggit bertambah lagi pengetahuan saya mengenai manfaat jeruk nipis ini. Saya ingin menambahkan sedikit yaa ka mengenai kandungan senyawa kimia jeruk nipis yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, yaitu hesperidin. Hesperidin bermanfaat untuk antiinflamasi, antioksidan, dan menghambat sintesis prostaglandin. Hesperidin juga menghambat azoxymethane (AOM) yang menginduksi karsinogenesis pada colon kelinci, dan juga menghambat N-butil-N-(4-hidroksi-butil) nitrosamin yang menginduksi karsinogenesis pada kandung kemih tikus (Chang, 2001). Dan juga jeruk nipis berkhasiat sebagai obat batuk, obat penurun panas, dan obat pegal linu. Selain itu, buah jeruk nipis juga bermanfaat sebagai obat disentri, sembelit, ambeien, haid tidak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing/vertigo, suara serak batuk, menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu/demam, menghentikan kebiasaan merokok, amandel, penyakit anyang-anyangan, mimisan, radang hidung (getahnya), dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam laman berikut http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=183 semoga bermanfaat :)
BalasHapusArtikel anggit sudah sangat menjelaskan berbagai kandungan jeruk nipis yang berperan dalam mengontrol Aeromonas hydrophila penyebab penyakit MAS.Sejedar informasi tambahan, Dalam sektor perikanan budidaya MAS cukup menjadi kendala yang dapat menghambat proses produksi maka pengendalian perluasan penyakit pada ikan ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin untuk mencegah terjadinya wabah penyakit yang akan berdampak pada kerugian ekonomi dalam usaha budidaya tersebut. Penularan MAS yang sangat cepat dapat melalui perantara air, kontak badan, kontak dengan peralatan tercemar atau karena pemindahan ikan yang telah terinfeksi A. hydrophila dari satu tempat ke tempat lainnya sehingga diperlukan kegiatan pencegahan yang dapat dilakukan dengan menggunakan vaksin dan probiotik serta fitofarmaka ( pencegahan bakteri Aeromonas hydrophila pada benih ikan lele Clarias sp. berumur 11 hari dengan mengunakan campuran bawang putih dan meniran). Selain itu sebenarnya juga dapat menggunakan obat-obatan kimia seperti malachite green, formalin dan hidrogen peroxide namun tergolong kurang aman dalam pangan.
BalasHapusUntuk lebih lanjut >> http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jari/article/.../718.pdf
Terimakasih :)
Dela Rahma S
artikel kak anggit memberikan informasi yang baru bagi saya. :)
BalasHapussaya ingin menambahkan jeruk nipis tidak hanya pengendali mikroba pada bakteri Aeromonas hydrophila saja tetapi asam sitrat pada kandungan jeruk nipis mampu menghambat pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae
dan Zygosaccharomyces bailii. Dan sari buah jeruk nipis dapat digunakan untuk mengawetkan nasi yang disimpan dalam alat penghangat nasi. kakak bisa lihat lebih lanjut salah satunya disumber ini. terimasih^^
sumber : http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_pkim_055490_bab_1.pdf
.
Berdasarkan paparan dari artikel diatas,bagaimana jika ikan yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila tersebut tanpa sengaja dikonsumsi manusia? Apa yang akanbterjadi pada tubuh manusia? Terima kasih
BalasHapusterimakasih telah berpartisipasi di coretan ini ;D,, bakteri Aeromonas hydrophila ini hanya dapat hidup pada suhu sekitar 28-37 derajat C, sehingga ketika ikan akan dikonsumsi manusia, maka ikan tersebut akan dibersihkan terlebih dulu dan akan dimasak bahkan pada suhu lebih dari 70 deraja C, sehingga bakteri yang tumbuh pada ikan akan mati, namun agar lebih aman sebaiknya kita tidak mengkonsumsi ikan yang keadaanya sudah tidak bagus dan tidak segar lagi :D, jadilah konsumen yang bijak dalam memilih apa yang akan kita konsumsi :D
HapusJeruk nipis sebagai pengobatan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila.. dalam artikel yang di jelaskan oleh ka Anggit, infeksi ini terjadi pada ikan air tawar. tapi saya membaca pada artikel lain bahwa bakteri tersebut juga ditemukan pada telur bebek dimana bila dikonsumsi manusia setelah 24 sampai 48 jam dari pengonsumsian telur bebek berbakteri, anak-anak mungkin akan mengalami gejala kolera (diare berair yang disertai demam ringan) atau disentri (diare dimana dalam tinja terdapat darah dan lendir). apakah jeruk nipis juga dapat menghilangkan bakteri Aeromonas hydrophila pada telur bebek? http://www.vemale.com/topik/tanaman-obat/71960-hati-hati-dengan-bakteri-aeromonas-pada-telur-bebek.html
BalasHapusterimakasih, ka Anggit ;-D
terimakasih telah berpartisipasi di coretan ini ;D,, pertanyaan ini sangat luar biasa ya :D,, saya belum tahu untuk pengobatan pada telur bebek menggunakan jeruk nipis ini karena telur ini memiliki cangkang yang agak keras sehingga tidak mudah menyuntikan jeruknipis :D (hanya pendapat saya),, namun kita dapat mencegah agar telur ini tidak terkena bakteri Aeromonas hydrophila ini sebaiknya disimpan di tempat yang aman dan dingin (di dalam kulkas), atau simpan pada tempat yang di dalam tempat itu ditambahkan parutan ampas jahe merah.. saling sharing aja ya mfd jika ada kesalahan :D, kita cari bareng-bareng solusinya :D
HapusCukup luas sekali ya pembahasannya , saya hanya ingin menambahkan saja bahwa Gejala serangan penyakit akibat terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophiladan ditandai adanya perubahan warna tubuh ikan lele. Tubuh ikan semula terang kemudian berubah menjadi gelap, kulit kasat, serta terjadi perdarahan. Ikan sulit bernapas, saat berenang juga sangat lemah, dan terjadi perdarahan pada hati, ginjal, maupun limpa. Ciri-ciri akibat serangan penyakit bakteri Pseudomonas dapat dibedakan dari serangan bakteri Aeromonas yaitu terlihat adanya luka-luka kecil pada kulit akhirnya meluas ke arah daging.
BalasHapusDan Penambahan selanjutnya terdapat Tindakan-tindakan penanggulangan terhadap serangan penyakit bakteri Aeromonas hydrophiladan yaitu dapat dilakukan dengan menjaga kualitas air agar tetap baik sehingga ikan lele akan selalu dalam kondisi sehat. Pada lele terserang bisa dilakukan penyuntikan menggunakan Terramycine 25-30 mg/kg lele, penyuntikan diulang lagi setiap 3 hari sekali sebanyak 3 kali ulangan. Lakukan pencampuran makanan dengan Terramycine 50 mg/kg lele per hari, perlakuan selama 7-10 hari berturut-turut. Selain itu dapat juga menggunakan Sulphanamide sebanyak 100 mg/kg lele per hari selama 3-4 hari. Referensi bisa dibuka kembali di http://www.tanijogonegoro.com/2013/06/penyakit-lele.html .
Makasih :)
artikelnya sangat menarik, ingin menmbahkan sedikit bahwa bakteri ini juga dapat menginfeksi manusia mungkin bukan karena mengkonsumsi ikan yang terinfeksi melainkan akibat dari terkena kail pancing yang tertusuk ke kulit contoh penyakitnya yaitu Bakteraemia (bakteria di darah). Bakteraemia adalah wujud patogenik paling umum Aeromonas pada manusia. Gejala ringan berupa demam dan kedinginan, tapi pada pasien yang sudah terinfeksi berat (infeksi bakteri yang berlebihan) sering menampakkan gejala sakit perut, mual, muntah-muntah, dan diare. Terima kasih semoga bermanfaat :D
BalasHapussumber : http://benihikan.net/penyakit/mengantisipasi-serangan-bakteri-aeromonas-pada-ikan-patin-dan-manusia/
Hapusterimakasih kepada teman-teman yang telah berpartisipasi dalam coretan kali ini, terimakasih untuk tambahan informasinya, kalian luar biasa :D... semoga coretan ini lebih bermanfaat :D..
BalasHapusSangat inspiratif dari jeruk nipis memberikan manfaat yang luar biasa untuk ikan. Aeromonas hydrophila adalah bakteri penyebab penyakit ikan air tawar yang terpenting di Indonesia.Trisbiantara (2008) mengemukakan bahwa kandungan vitamin C yang tinggi dari jeruk nipis sangat berguna sebagai antioksidan dan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga kuman-kuman patogen (kuman yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit) dapat dimatikan oleh tubuh. Vitamin A di dalamnya dapat meningkatkan daya tahan kulit terhadap infeksi dan protein yang berguna untuk memperbaiki jaringan tubuh yang mengalami kerusakan ataupun memperbaharui jaringan yang sudah tua
BalasHapushttp://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/11940/C09dma.pdf?sequence=2
Bakteri Aeromonas hydrophila ini sangat ganas dan dapat menyebabkan kematian lebih dari 60% dalam waktu sekitar 7 hari
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/detail.php?dataId=5701
Artikel yang sangat bagus ka Anggit :) ternyata banyak sekali khasiat dari jeruk nipis salah satunya yang dibahas oleh ka Anggit bahwa jeruk nipis dapat menjadi pengendali mikroba aerom ponas hydrophila.
BalasHapusMenambahkan saja seputar jeruk, bahwa jeruk dapat menjadi obat penutup luka, dimana luka tersebut banyak sekali bakteri yang tumbuh disana.
Dapat dilihat selengkapnya pada link di bawah ini
http://lib.unnes.ac.id/18234/1/1601910053.pdf
Terimakasih ka Anggit, semoga bermanfaat :)
artikelnya sangat bagus kaka, dan informatif sekali. saya baru tahu kalau jeruk nipis bisa dipakai untuk pengobatan dan pencegahan penyakit bercak merah pada lele atau dikenal dengan Motile Aeromonad Septicemia (MAS). saya juga setuju dengan ka anggit bahwa bawang putih juga bisa digunakan untuk mengobati dan mencegah penyakit Motile Aeromonad Septicemia (MAS) pada ikan lele. sumber : http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/12053 . trimaksih ka . good job ka anggit :)
BalasHapusPembahasan yang cukup menarik dan membuat saya memunculkan pertanyaan yang sama dengan saudari Nurul Hikmawati.
BalasHapusya memang kita harus menjadi konsumen yang cerdas dan teliti khususnya untuk kesehatan diri kita sendiri seperti yang sudah di jelaskan oleh ka Anggit. Namun tidak menutup kemungkinan jika bakteri Aeromonas hydrophila termakan atau terdapat pada manusia setelah mengkonsumsi ikan yang terjangkit bakteri tersebut. Karna kebanyakan orang lebih memilih untuk membeli ikan yang sudah mantang dibandingkan mengolah sendiri. Khususnya seperti mahasiswa yang tinggal di kosan seperti kita. betul tidak ? heheh
jadi saya ingin izin melengkapi jawaban dari pertanyaan Nurul,.
jika manusia tanpa sengaja mengkonsumsi ikan yang terinfeksi Aeromonas hydrophila akan mengalami demam dan kedinginan untuk gejala ringannya, tapi pada pasien yang sudah terinfeksi berat (infeksi bakteri yang berlebihan) sering menampakkan gejala sakit perut, mual, muntah-muntah, dan diare. Tidak seperti gastroenteritis, infeksi Aeromonas bisa bersifat fatal atau berakibat kelemahan yang serius, seperti amputasi. untuk informasi lengkapnya, silahkan lihat http://itd.unair.ac.id/files/pdf/protocol1/Bakteri%20pada%20Ikan%20dan%20Hasil%20Laut.pdf. semoga bisa membantu. terima kasih. :)
Artikel yang sangat menarik dan membantu khususnya para peternak ikan, terima kasih kak Anggit telah memaparkan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Pengendali Mikroba Aeromonas hydrophila. Mohon izin menambahkan ternyata jeruk nipis juga dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Buah jeruk nipis mengandung beberapa zat yang bermanfaat bagi tubuh, antara lain, asam sitrun, glukosa, lemak, minyak atsiri, vitamin C, kalsium, fosfor, belerang, dan asam amino. Inilah mengapa buah ini banyak digunakan sebagai obat.
BalasHapusMinyak atsiri daun jeruk nipis dapat menghambat pertumbuhan staphylococcus aureus (kuman pada kulit).
info lebih lengkap dapat dibaca pada: http://www.bbtklppbjb.freeiz.com/2_3_Manfaat-Jeruk.html
Terima kasih ^^
Sangat membuka wawasan, ternyata bakteri Aeromonas Hydrophila tidak baik untuk ikan lele. Saya hanya ingin menambahkan bahwa ada pula bakteri Pseudomonas sp yang tidak baik untuk ikan lele seperti yang dilansir http://www.tanijogonegoro.com/2013/06/penyakit-lele.html. Terima kasih.
BalasHapusartikel yang sangat bermanfaat sekali ka, khusunya bagi peternak ikan lele dan umumnya saya sebagai pembaca, hanya ingin sekedar menambahkan dari pemaparan artikel yang sangat luar biasa ini akan manfaat lain dari jeruk nipis sebagai pengendali mikroba, dimana jeruk nipis ini dapat mengurangi pembentukan plak yang mempel pada gigi sebagai salah satu sumber nutrisi bagi mikroba dalam mulut, nah dengan berkumur menggunakan air perasan jeruk nipis dapat mengurangi pembentukan plak sehingga mikroba dapat terkontrol, untuk selengkapnya silahkan dibaca di http://unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/PENGARUH-BERKUMUR-LARUTAN-AIR-PERASAN-JERUK-NIPIS-Citrus-aurantifolia-TERHADAP-AKUMULASI-PLAK.pdf
BalasHapusterima kasih ka anggit semoga bermanfaat :D
Artikel yang sudah dipaparkan sangat menarik dan informatif mengenai Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Pengendali Mikroba Aeromonas hydrophila. hal yang disampaikan sudah sangat lengkap ditambah lagi dari komentar-komentar teman-teman yang membuat info ini semakin luas lagi. lebih bagus lagi jika disajikan klasifikasi bakterinya seperti pada www.biologionline.info › mikrobiologi
BalasHapusGood Job kak Anggit! :D
Artikel yang dibuat oleh kak Anggit sangat menarik dan informatif, ternyata jeruk nipis dapat digunakan sebagai pengontrol mikroba. Saya setuju dengan komentar saudari Linda dan saya ingin menambahkan sedikit mengenai peranan jeruk nipis untuk mengurangi plak pada gigi. Tidak hanya sebagai antibakteri, minyak atsiri/minyak esensial pada jeruk nipis dapat meningkatkan sekresi serta menambah jumlah produksi dari saliva. Peningkatan kecepatan dan penurunan viskositas saliva dapat menghambat terbentuknya plak pada gigi. Saliva juga mengandung enzim lisozim dan laktoperoksidase yang dapat mengurangi aktivitas metabolisme bakteri dan menjadi buffer yang dapat menetralkan pH plak. Enzim lisozim bersifat bakterisida yaitu mampu membuat bakteri tidak berdaya dengan cara menyerang dinding sel bakteri (melisiskan mikroorganisme) sehingga bakteri kehilangan cairan sel akhirnya mati, sedangkan enzim laktoperoksidase dapat mempengaruhi mikroorganisme dengan cara menghambat metabolisme bakteri.
BalasHapusSumber: http://eprints.undip.ac.id/37540/1/FITAROSONA_G2A007079_LAP.KTI.pdf
Terima kasih, semoga bermanfaat :)
artikelnya sangat menarik dan informatif, setelah membaca artikel ini tentunya kesadaran dan pengetahuan dalam pengolahan makanan yang baik harus semakin meningkat, selain jeruk nipis ternyata p[ertumbuhan Aeromonas juga hydrophila dapat dikontrol dengan antibiotik, namun penggunaan antibiotik dapat menyebabkan efek samping maka sebagai pengganti antibiotik dan jeruk nipis dapat pula digunakan jeruk lemon (Citrus limonum) .Jeruk lemon merupakan salah satu bahan alami yang dapat dimanfaatkan kulitnya. Kulit jeruk lemon mengandung minyak atsiri yang merupakan salah satu komponen tumbuhan yang bersifat antibakteri. Kandungan minyak atsiri pada kulit jeruk lemon lebih dari 2,5% dan hesperidin. Kulit jeruk lemon sering dikeringkan menjadi bahan obat-obatan. Adanya senyawa aktif minyak atsiri pada kulit jeruk lemon diharapkan dapat
BalasHapusdigunakan sebagai obat antibakteri yang aman tanpa menimbulkan residu yang berdampak negatif sehingga dapat mengontrol pertumbuhan
bakteri Aeromonas hydrophila pada budidaya ikan air tawar (sumber:http://journal.unair.ac.id/filerPDF/13.%20EFEKTIVITAS%20EKSTRAK%20KULIT%20JERUK%20LEMON%20ok.pdf) Terima kasih kakak
waaah saya taunya dulu jeruk nipis itu buat mengobati jerawat, udah itu aja. tapi setelah membaca artikel kakak saya bisa tahu lebih lagi mengenai manfaat jeruk nipis ini. mungkin karena jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bermanfaat, misalnya: asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri, damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C. Selain itu juga mengandung hesperidin yang bermanfaat untuk antiinflamasi, antioksidan, dan menghambat sintesis prostaglandin. Hesperidin juga menghambat azoxymethane (AOM) dan N-butil-N-(4-hidroksi-butil). Jeruk nipis juga mengandung 7% minyak essensial yang mengandung citral, limonen, fenchon, terpineol, bisabolene, dan terpenoid lainnya. Limonene dapat menghambat proliferasi dan menginduksi apoptosis pada sel HL-60 dan sel K562. bisa kita lihat di http://maratus-olichah-fst12.web.unair.ac.id/artikel_detail-93061-Umum-Werstuk%20Citrus%20aurantifolia.html
BalasHapusterima kasih kakak, sudah berbagi info menarik ini :) . semoga Allah membalasnya . amiin